MODUL
AJAR PJOK MI FASE B KELAS IV
Penyusun : Muhammad Aang Chunaifi, S.Pd Jenjang Sekolah : MIS Bustanul Ulum Badas Kelas : IV Materi : 1.4 Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (2 Kali Pertemuan) Materi Pokok : Aktivitas Kebugaran Jasmani Jumlah PD : 25 orang Moda : Luring/TM |
Kompetensi Awal: Peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh
ideal. |
Profil Pelajar
Pancasila: Profil pelajar pancasila yang dikembangkan pada fase C adalah mandiri dan
gotong royong yang di tunjukkan melalui proses aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran
jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. |
|||
Sarana Prasarana |
|||||
|
|||||
Target Peserta Didik |
|||||
·
Peserta didik regular/tipikal.
·
Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).
*guru
dapat memilih target peserta didik disesuaikan dengan kondisi sekolah
masing-masing. |
|||||
Jumlah Peserta Didik |
|||||
·
Maksimal 25 peserta didik. |
|||||
Ketersediaan Materi |
|||||
·
Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang
berpencapaian tinggi : ·
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk
peserta didik yang sulit memahami konsep: *Jika memilih Ya, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif
aktivitas sesuai kebutuhan peserta didik. *guru dapat memilih, disesuaikan dengan kondisi sekolah
masing-masing. Pada modul ini tidak tersedia pengayaan untuk peserta didik
CIBI dan tidak tersedia alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk
peserta didik yang sulit memahami materi. |
|||||
Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan |
|||||
1.
Materi Pokok Pembelajaran a.
Materi Pembelajaran Reguler Aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk
menjaga komposisi tubuh ideal, melalui: 1) Aktivitas
Pembelajaran 1 : Fakta , konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan berbagai bentuk latihan kekuatan otot secara
perorangan, berpasangan, atau berkelompok : ·
Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong bahu
secara berpasangan. ·
Aktivitas
pembelajaran latihan saling mendorong telapak tangan secara
berpasangan. · Aktivitas pembelajaran latihan Sit-up. ·
Aktivitas pembelajaran latihan mengangkat kedua kaki dari sikap duduk. ·
Aktivitas pembelajaran latihan Push-up · Aktivitas pembelajaran
latihan berjalan dengan kedua tangan. 2) Aktivitas
Pembelajaran 2 : Fakta ,
konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan berbagai bentuk latihan
kelenturan otot secara perorangan, berpasangan, atau berkelompok : ·
Aktivitas pembelajaran latihan lompat tali perorangan. ·
Aktivitas pembelajaran latihan lompat tali berteman. ·
Aktivitas pembelajaran latihan tarik menarik tali
secara berkelompok. ·
Aktivitas pembelajaran latihan saling tarik menarik
berpasangan. ·
Aktivitas pembelajaran
latihan duduk split. ·
Aktivitas pembelajaran latihan sikap kayang. ·
Aktivitas pembelajaran latihan duduk selonjor mencium
lutut. b.
Materi Pembelajaran Remidial Materi dapat dimodifikasi dengan mengubah jarak, pengulangan, intensitas,
dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta
didik yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan
aktivitas berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. Materi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan setelah dilakukan
identifikasi kesulitan sebelumnya. Peserta didik yang mengalami kesulitan
dapat dipasangkan dengan peserta didik yang lebih terampil sehingga dapat
dibantu dalam penguasaan keterampilan tersebut. c.
Materi Pembelajaran Pengayaan Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksssitas, meningkatkan
intensitas, menambah jarak, menambah waktu, mengubah lingkungan gerak di
dalam aktivitas/permainan yang sederhana. Pada saat pembelajaran, peserta didik atau kelompok peserta didik yang
telah melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal yang lebih kompleksss.
Guru juga dapat meminta peserta didik atau kelompok peserta didik berbagi
dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang dilakukan agar penguasaan
kompetensi lebih baik (capaian pembelajaran terpenuhi). 2.
Media Pembelajaran a.
Peserta
didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal b.
Gambar aktivitas berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal. c.
Video pembelajaran
aktivitas berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. 3.
Bahan Pembelajaran ·
Buku Ajar ·
Link Video (jika
diperlukan) ·
Poster terkait materi ·
Lembar Kerja (student
work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. |
|||||
Moda Pembelajaran |
|||||
·
·
Luring. ·
*guru dapat memilih moda pembelajaran yang diinginkan
sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar yang ada. Pada modul ini
menggunakan moda luring. |
|||||
Pengaturan Pembelajaran |
|||||
Pengaturan Peserta didik: ·
Individu. ·
Berpasangan. ·
Berkelompok (3 s.d 7 orang). ·
Klasikal *guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah siswa di setiap kelasnya serta
formasi yang diinginkan. |
Metode:
·
Demonstrasi
·
Penugasan ·
Permainan ·
Ceramah ·
Simulasi ·
Resiprokal *guru dapat memilih salah satu metode atau
menggabungkan beberapa metode yang akan digunakan. |
||||
Asesmen Pembelajaran |
|||||
Menilai
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: o
Asesmen Individu
*guru dapat memilih lebih dari satu sesuai kebutuhan dan keinginan. |
Jenis Asesmen: o
Pengetahuan (lisan,
tertulis) o
Keterampilan (praktik,
kinerja) o
Sikap (mandiri dan gotong royong). o
Portopolio. *Guru dapat memilih salah satu atau menggabungkan beberapa penilaian
yang sesuai. |
||||
Tujuan Pembelajaran |
|||||
Peserta didik melalui pembelajaran demonstrasi dan penugasan dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan memahami fakta,
konsep, dan prosedural dari berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. Yakni berbagai bentuk latihan
kekuatan otot, berbagai bentuk latihan daya tahan otot, berbagai bentuk
latihan kelenturan. Dan peserta
didik dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan
Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagi,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, dengan cara
individu berpasangan dan berkelompok. Serta dapat menerapkan pola perilaku
hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. |
|||||
Pemahaman Bermakna |
|||||
Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal dalam kehidupan nyata sehari-hari. Contohnya: peserta didik dapat memanfaatkan kekuatan otot dan daya tahan otot
lengan untuk mengangkat atau memindahkan benda-benda yang ada di rumah, dan
dapat memanfaatkan kekuatan dan daya tahan otot tungkai pada waktu harus
berjalan kaki sepulang sekolah menuju rumah. |
|||||
Pertanyaan Pemantik |
|||||
1.
Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal? 2.
Jika peserta didik dapat memahami dan menguasai
berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh
ideal, manfaat apa saja yang dapat diperoleh? |
|||||
Prosedur Kegiatan Pembelajaran |
|||||
1.
Persiapan Mengajar Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut: a.
Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru
sebelumnya. b.
Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. c.
Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya: ·
Lapangan bola voli, lapangan bola basket, lapangan badminton, atau lapangan
sejenisnya (halaman
sekolah). ·
Cone/Patok, kaleng bekas susu atau gelas plastik bekas,
atau sejenisnya. ·
Skipping, atau tali karet. ·
Matras. ·
Tali tambang atau tali sejenisnya. ·
Peluit dan stopwatch. ·
Lembar Kerja (student
work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. 2.
Kegiatan Pengajaran Langkah-langkah
kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut: a.
Kegiatan Pendahuluan (15
Menit) 1)
Guru menyapa dan memberi salam kepada
peserta didik, mengecek kehadiran, kebersihan dan kerapian peserta didik. 2)
Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin menyiapkan barisan di lapangan sekolah. 3)
Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing. 4)
Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam
keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas. 5)
Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat
olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. 6)
Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab. Guru menjelaskan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum
dalam indikator ketercapaian kompetensi). 7)
Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
yaitu: berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. 8)
Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, baik kompetensi sikap (Profil Pelajar
Pancasila) dengan
observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: memahami aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, menggunakan tes tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas pembelajaran
berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri. 9)
Dilanjutkan dengan pemanasan
agar peserta didik terkondisikan dalam materi
yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game “Kupu-kupu Hinggap” dengan ketentuan sebagai berikut: Cara
melakukannya: a)
Permainan dapat dilakukan di lapangan permainan bola
voli, bola basket, atau halaman sekolah yang cukup luas. Kalau jumlah peserta
didik 25 orang, maka kita dapat membuat dua kelompok permainan, yakni
kelompok peserta didik laki-laki dan kelompok peserta didik perempuan, dan
juga dapat digabungan antara peserta didik laki-laki dan perempuan. b)
Dalam satu
kelompok peserta didik membuat 4 barisan berbanjar dengan posisi membentuk
lingkaran, masing-masing barisan terdiri dari kurang lebih 3-4 orang peserta
didik. c)
Cara bermain: (1)
Guru akan menginstruksikan kepada peserta didik untuk melakukan hinggap depan
atau hinggap di belakang. (2) Dalam setiap kelompok permainan akan dipilih
satu orang pengejar dan satu orang pelari. (3) Jika instruksi yang diberikan
oleh guru adalah “hinggap depan” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika
sudah tidak sanggup untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat
hinggap di posisi paling depan pada salah satu barisan. Dan yang menjadi
pelari selanjutnya adalah peserta didik yang berada paling belakang barisan
tersebut. (4) Jika instruksi yang diberikan oleh guru adalah “hinggap
belakang” maka peserta didik yang menjadi pelari, jika sudah tidak sanggup
untuk berlari menghindar dari kejaran pengejar, dapat hinggap di posisi
paling belakang pada salah satu barisan. Dan yang menjadi pelari selanjutnya
adalah peserta didik yang berada di paling depan barisan tersebut. (5) Guru
dapat mengubah intruksi hinggap sesuai kebutuhan peserta didik atau keinginan
guru. (6) Jika peserta didik yang bertindak sebagai pelari tertangkap (dengan
cara menyentuh anggota badan) sebelum melakukan hinggap di salah satu
barisan, maka akan terjadi pergantian posisi. Pelari akan menjadi pengejar
dan pengejar akan menjadi pelari. (7) Guru juga dapat mengintruksikan pada
kelompok permainan untuk pergantian posisi pengejar dan pelari tanpa pengejar
dapat menangkap pelari terlebih dahulu, dengan aba-aba “ganti ngejar”. Hal
ini dapat dilakukan guru jika kondisi membutuhkan, seperti pelari yang sudah
kelihatan kelelahan, atau pelari yang mendominasi permainan dari pengejar.
(8) Guru meminta peserta didik untuk dapat melakukan permainan secara
bersemangat dan ceria, dan agar dapat hinggap secara merata di semua barisan,
dalam arti peserta didik tidak melakukan hinggap di barisan tertentu saja. 10)
Pembelajaran ini selain dapat mengembangkan elemen
keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, juga mengembangkan elemen gotong
royong dan mandiri nilai-nilai Profil Pancasila dengan indikator meregulasi
dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari. b.
Kegiatan Inti (75 Menit) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan
menggunakan model komando dan penugasan, dengan prosedur sebagai berikut: 1)
Peserta didik menyimak informasi
dan peragaan materi tentang berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, baik melalui video
pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau peserta didik. 2)
Peserta didik menerima dan mempelajari kartu tugas
(task sheet) yang berisi perintah
dan indikator tugas aktivitas berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. 3)
Peserta didik melaksanakan tugas ajar sesuai target waktu yang ditentukan
guru, untuk mencapai ketuntasan belajar pada setiap materi pembelajaran,
yaitu: aktivitas berbagai bentuk latihan kekuatan otot, berbagai bentuk latihan daya tahan otot, berbagai bentuk latihan kelenturan otot. Secara rinci bentuk-bentuk
pembelajaran berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal adalah sebagai berikut: Aktivitas
1 Aktivitas pembelajaran berbagai
bentuk latihan kekuatan otot dalam aktivitas kebugaran jasmani, melalui: Fakta , konsep, dan prosedur,
serta praktik/latihan berbagai bentuk
latihan kekuatan otot. Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berbagai bentuk latihan kekuatan otot, dipelajari melalui
membaca dan berdiskusi sesuai lembar kerja yang diberikan oleh guru. A. Aktivitas pembelajaran latihan saling mendorong bahu
secara berpasangan. Cara melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya
peserta didik mencari pasangan yang seimbang. 2)
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik, dengan
jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 3)
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. 4)
Peserta didik berdiri saling berhadapan,
lalu kedua tangan dijulurkan ke depan saling memegang bahu temannya. 5)
Sikap badan condong ke depan, salah satu kaki berada di depan
dengan posisi ditekuk, dan kaki lainnya lurus di belakang. 6)
Setelah ada aba-aba mulai dari guru, maka saling peserta didik melakukan gerakan saling mendorong bahu sewajarnya,
usahakan jangan sampai teman yang didorong terjatuh ke belakang. 7)
Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu
dengan cara mengeraskan/menegangkan bagian bahu, juga sebagai antisipasi dari
cidera otot. 8)
Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih
30 detik, pada setiap pergantian set
gerakan, di beri recovery selama 1
menit. 9)
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak dari pasangannya. 10)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. 11)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit. B.
Aktivitas pembelajaran latihan saling
mendorong telapak tangan secara berpasangan. Cara melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya
peserta didik mencari pasangan yang seimbang. 2)
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik, dengan
jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 3)
Peserta didik berdiri saling berhadapan,
lalu kedua telapak tangan dari pasangan peserta
didik saling dirapatkan, dengan posisi menggenggam jari-jari tangan. 4)
Sikap badan condong ke depan, salah satu kaki berada di depan
dengan posisi ditekuk, dan kaki lainnya lurus di belakang. 5)
Setelah ada aba-aba mulai dari guru, maka saling peserta didik melakukan gerakan saling mendorong telapak tangan sewajarnya, usahakan jangan sampai teman yang
didorong terjatuh ke belakang. 6)
Guru meminta peserta didik untuk memberikan kekuatan pada otot bahu dan
lengan dengan cara mengeraskan/menegangkan bagian tubuh lengan dan bahu, juga
sebagai antisipasi dari cidera otot. 7)
Lakukan aktivitas mendorong bahu ini selama kurang lebih
30 detik, pada setiap pergantian set
aktivitas gerak, di beri recovery selama
1 menit. 8)
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. 9)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. 10)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit. C.
Aktivitas pembelajaran latihan Sit-up. Cara melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya
peserta didik mencari pasangan yang seimbang, dengan posisi saling
berhadapan. 2)
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik, dengan
jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 3)
Aktivitas gerakan ini juga dapat dilakukan di atas
matras, untuk lebih aman dan nyaman. 4)
Salah satu peserta didik mengambil posisi tidur terlentang, dengan kedua kaki di tekuk dan kedua tangan diletakkan
di belakang kepala. 5)
Angkat badan ke atas pada posisi duduk, hingga dada
menempel pada paha, kedua tangan tetap berada di belakang kepala. 6)
Kemudian turunkan badan kembali hingga menyentuh lantai, namun posisi
tengkuk dan kepala sebaiknya tidak sampai menyentuh lantai. 7)
Peserta didik lainnya duduk di bagian punggung kaki peserta didik yang
melakukan aktivitas gerak, sambil memegang dengan kedua tangan pada betis
teman yang menjadi pasangannya. 8)
Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, dan secara bergantian, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery
selama 1 menit. 9)
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. 10)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti
arah. 11)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15
menit.
Setelah aktivitas kegiatan ini selesai, guru menginstruksikan peserta
didik untuk dapat beristirahat, duduk dan minum kurang lebih sekitar 5 menit. D.
Aktivitas pembelajaran latihan
mengangkat kedua kaki dari sikap
duduk. Cara melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, saling
berhadapan. Dan pasangan peserta didik ini akan melakukan aktivitas gerak
secara bergantian. 2)
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik dengan jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 3)
Aktivitas gerakan ini dapat dilakukan di atas matras,
untuk lebih aman dan nyaman. 4)
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. 5)
Peserta didik yang akan melakukan aktivitas gerak mengambil sikap awal
duduk selunjur, kedua kaki rapat, dan posisi badan
tegak dengan rileks. 6)
Kedua tangan berada di samping
badan dengan telapak tangan terbuka disisi pinggang/perut. 7)
Angkat badan dan kaki bersamaan
dengan tumpuan panggul pada lantai, dan tahan hingga
8 hitungan, pada setiap pergantian set
aktivitas gerak, di beri recovery selama
1 menit. 8)
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. 9)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. 10)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit. E. Aktivitas pembelajaran
latihan Push-up. Cara melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan. 2)
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik, dengan
jarak cone kurang lebih 2-3 meter. 3)
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. 4)
Peserta didik melakukan aktivitas gerak secara
bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan
berdiri tegak di sampingnya untuk mengamati dan dapat juga memberi masukan
atau kritikan dengan baik pada gerakan yang dilakukan oleh pasangannya. 5)
Salah satu peserta didik mengambil sikap awal tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, ujung kaki
bertumpu pada lantai. 6)
Kedua telapak tangan di samping
dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku ditekuk. 7)
Angkat badan ke atas hingga kedua
tangan lurus, badan dan kaki sejajar. 8)
Kemudian badan diturunkan kembali
dengan cara
membengkokkan kedua siku, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak
menyentuh lantai. 9)
Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik, dan secara bergantian, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery
selama 1 menit. 10)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. 11)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit. F.
Aktivitas pembelajaran
latihan berjalan
dengan kedua tangan. Cara
melakukannya: 1)
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya
mencari pasangan yang seimbang. 2)
Buatlah lintasan dengan jarak 5-7 meter, yang terdiri
dari 2 titik dan ditandai dengan cone/patok. 3)
Latihan dilakukan dengan cara
berjalan dengan menggunakan kedua tangan dan kedua
pergelangan kaki dipegang
oleh peserta didik yang menjadi
pasangannya. 4)
Lakukan aktivitas gerak secara bergantian dengan pasangan. 5)
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. 6)
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan pembelajaran
sesuai potensi peserta didik,
bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau mengganti arah. 7)
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15
menit. Aktivitas
2 Setelah peserta didik melakukan aktivitas 1 pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot, dilanjutkan dengan mempelajari aktivitas 2 yaitu berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan
berbagai bentuk latihan kelenturan. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran
berbagai
bentuk latihan daya tahan otot dan berbagai bentuk latihan kelenturan, dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain sebagai berikut: Fakta , konsep, dan prosedur,
serta praktik/latihan berbagai bentuk
latihan daya tahan otot dan berbagai bentuk latihan kelenturan. Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berbagai bentuk latihan daya tahan otot dan berbagai bentuk latihan
kelenturan, dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar
kerja yang diberikan oleh guru. A. Aktivitas pembelajaran latihan lompat tali perorangan. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan. Ø
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik, dengan
jarak cone kurang lebih 2-3 meter. Ø
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. Ø
Pada aktivitas gerak ini membutuhkan alat bantu sebuah
tali/skipping. Ø
Peserta didik akan melakukan aktivitas gerak secara
bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan
berdiri tegak di depannya untuk mengamati dan dapat juga memberi masukan atau
kritikan dengan baik pada gerakan yang dilakukan oleh pasangannya. Ø
Berdiri tegak dengan memegang
seutas tali/skipping. Ø
Putar tali dari belakang,
atas, depan, bawah, belakang dan seterusnya. Ø
Meloncat sebelum tali
menyentuh tanah. Ø
Lakukan latihan ini
berulang-ulang, dengan waktu kurang lebih 2 menit. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15
menit. B.
Aktivitas pembelajaran latihan
lompat tali berteman. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berkelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang peserta didik. Ø
Setiap kelompok peserta didik menempati ruang gerak
yang sudah disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak kelompok peserta
didik ditandai dengan cone/patok di
dua titik, dengan jarak cone kurang
lebih 4-5 meter. Ø
Pada aktivitas gerak ini membutuhkan alat bantu sebuah
tali karet. Ø
Aktivitas gerak ini dilakukan oleh 2 orang peserta
didik yang melakukan aktivitas melompat secara bersamaan, 2 orang peserta
didik lainnya sebagai pemutar tali, dan 2 orang peserta didik lainnya
bertugas mengamati aktivitas gerak yang dilakukan oleh temannya dengan
berdiri di samping pemutar tali. Ø
Aktivitas gerak ini dilakukan secara bergantian. Ø
Pertama-tama tali diputar secara perlahan-lahan dan seirama. Ø
Kedua peserta didik mencoba masuk ke dalam
putaran tali. Ø
Semakin lama, putaran tali
dipercepat. Ø
Lakukan latihan ini
berulang-ulang, dengan waktu kurang lebih 2 menit. Ø
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati aktivitas
gerak teman kelompoknya. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/kelompok untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15
menit.
C.
Aktivitas pembelajaran
latihan tarik menarik tali secara berkelompok. Cara melakukannya: Ø Peserta didik
dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari kurang lebih 7
orang. Ø
Pada aktivitas ini membutuhkan alat berupa tali tambang
atau sejenisnya. Ø
Aktivitas pembelajaran akan dilakukan oleh 2 kelompok
(A), dan 2 kelompok (B). Ø
Kelompok A dan B yang pertama akan bermain terlebih
dahulu, dan kelompok A dan B yang kedua akan mengamati aktivitas gerak yang
dilakukan oleh temannya. Kelompok yang mengamati dapat berdiri di samping
daerah permainan. Ø
Kempok A dan B pertama dan kelompok A dan B kedua, akan
melakukan aktivitas secara bergantian. Ø
Di depan kedua kelompok yang bermain terdapat garis
pembatas. Ø
Peserta didik yang bermain terlebih dahulu bersiap
mengambil posisi di masing-masing daerah kelompoknya. Ø
Peserta didik dapat mengatur posisi kaki pada tanah dan
posisi kedua telapak tangan secara fleksibel, sesuai keinginan dan
kenyamanannya. Ø
Permainan dimulai ketika guru sudah membunyikan peluit
panjang, atau dapat juga dengan aba-aba “mulai”. Ø
Masing-masing kelompok berupaya menarik tali tambang
sekuat mungkin, agar kelompok yang berlawanan melewati garis pembatasnya. Ø
Kelompok yang tertarik melewati garis pembatasnya
dinyataka kalah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 15
menit. D. Aktivitas pembelajaran
latihan saling
tarik menarik
berpasangan. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan, sebaiknya
peserta didik mencari pasangan yang seimbang. Ø
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik,
dengan jarak cone kurang lebih 2-3
meter. Ø
Peserta didik mengambil posisi duduk
terlunjur dan saling berhadapan. Ø
Badan rileks, kedua kaki sedikit dibuka, kedua telapak kaki saling dirapatkan dan kedua tangan
saling berpegangan. Ø
Salah
seorang peserta didik akan melakukan gerakan menarik ke belakang sambil berbaring, sedangkan peserta didik lainnya akan
membungkukkan badan sambil mendorong ke depan. Ø
Lutut kedua kaki dalam posisi
ditekuk. Ø
Latihan dilakukan berulang-ulang
selama 30 detik, pada setiap pergantian set aktivitas gerak, di beri recovery selama 1 menit. Ø
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit.
E. Aktivitas
pembelajaran latihan duduk split. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan. Ø
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik,
dengan jarak cone kurang lebih 2-3
meter. Ø
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. Ø
Peserta didik akan melakukan aktivitas gerak secara
bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan
berdiri tegak di belakangnya untuk mengamati dan juga dapat memberi masukan
atau kritikan dengan baik serta bantuan pada gerakan yang dilakukan oleh
pasangannya. Ø
Duduk dengan
punggung menempel ke tembok serta tubuh bagian atas benar-benar tegak, pastikan
bagian tengah dan bawah punggung rata menempel ke dinding. Ø
Perlahan buka kedua kaki selebar mungkin, gunakan tangan untuk memberi
topangan di depan tubuh, tahan hingga 8 hitungan. Ø
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 10
menit. F. Aktivitas pembelajaran latihan sikap kayang. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan. Ø
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik,
dengan jarak cone kurang lebih 2-3
meter. Ø
Aktivitas ini sebaiknya dilakukan di atas matras. Ø
Guru terlebih dahulu memberikan contoh aktivitas gerak
yang akan dilakukan oleh peserta didik. Ø
Peserta didik akan melakukan aktivitas gerak secara
bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan
berdiri tegak di sampingnya untuk mengamati dan juga dapat memberi masukan
atau kritikan dengan baik serta bantuan pada gerakan yang dilakukan oleh
pasangannya. Ø
Pada gerakan kayang, sikap badan yang benar adalah berdiri tegak, lalu
kedua tangan diletakkan di pinggul, kemudian arahkan
pandangan fokus ke depan. Ø
Gerakan selanjutnya adalah kepala ditekuk ke belakang dengan posisi
kedua kaki ditekuk. Tangan juga ditekuk, namun posisinya melewati kepala. Ø
Tahap berikutnya adalah tangan ditekuk ke belakang hingga posisinya
menyentuh matras. Tangan dijadikan tumpuan, saat
melakukan kayang posisi tubuh meregang dan melengkung. Ø
Tahan hingga 8 hitungan. Ø
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 5
menit.
G.
Aktivitas pembelajaran
latihan duduk selonjor mencium lutut. Cara melakukannya: Ø
Aktivitas ini dilakukan secara berpasangan. Ø
Pasangan peserta didik menempati ruang gerak yang sudah
disediakan oleh guru sebelumnya. Ruang gerak pasangan peserta didik ditandai
dengan cone/patok di dua titik,
dengan jarak cone kurang lebih 2-3
meter. Ø
Peserta didik akan melakukan aktivitas gerak secara
bergantian, jika salah satu melakukan aktivitas gerak, maka yang lainnya akan
berdiri tegak di belakangnya untuk mengamati dan juga dapat memberi masukan
atau kritikan dengan baik serta bantuan pada gerakan yang dilakukan oleh
pasangannya. Ø
Duduk dengan posisi kedua kaki lurus kedepan dan dirapatkan. Ø
Luruskan kedua tangan kedepan dan jari tangan menyentuh jari kaki. Ø
Bungkukkan badan untuk menyentuh lutut menggunakan hidung atau mulut. Ø
Ketika mencium lutut, kaki harus tetap lurus dan tidak boleh goyang, posisi
tangan juga tetap lurus. Ø
Tahan hingga 8 hitungan. Ø
Guru meminta peserta didik untuk saling mengamati
aktivitas gerak pasangannya. Ø
Guru meminta masing-masing peserta didik/pasangan untuk
dapat merancang sebuah kreativitas gerak dalam melakukan
pembelajaran sesuai potensi
peserta didik, bisa dengan cara menambah jarak, menambah waktu, atau
mengganti arah. Ø
Aktivitas pembelajaran ini dilakukan lebih kurang 5
menit. 4)
Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara
individu berpasangan, maupun kelompok. 5)
Seluruh aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal, peserta
didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada kesalahan gerakan. 6)
Peserta didik secara individu dan kelompok melakukan
aktivitas pembelajaran berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal sesuai dengan koreksi oleh guru. 7)
Seluruh aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal, peserta
didik setelah diberikan umpan balik diamati oleh guru secara individu maupun
kelompok. 8)
Peserta didik secara individu, berpasangan, dan atau
kelompok melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga
komposisi tubuh ideal, sesuai
dengan koreksi yang diberikan oleh guru. 9)
Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam
melakukan aktivitas pembelajaran berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal secara
seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran. c.
Kegiatan
Penutup (15
menit) 1)
Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan
guru melakukan gerak pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya. 2)
Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang
telah dicapai dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
secara umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran. 3)
Guru
menginformasikan kepada
peserta didik, kelompok dan
peserta didik yang paling baik penampilannya selama mengikuti aktivitas pembelajaran
berbagai
bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal. 4)
Berdoa
dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam. 5)
Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi
tubuh ideal, hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan. 6)
Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib. Dan bagi peserta didik yang bertugas, mengembalikan peralatan ke tempat semula. |
|||||
Asesmen |
|||||
1.
Asesmen Sikap
Penilaian Pengembangan
Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a.
Petunjuk
Penilaian
(Lembar Penilaian Sikap Diri)
1)
Isikan identitas kalian.
2)
Berikan tanda cek (√)
pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap
Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3)
Isilah pernyataan
tersebut dengan jujur.
4)
Hitunglah jumlah jawaban
“Ya”.
5)
Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik,
atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
b.
Rubrik Asesmen Sikap
No |
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
||
1. |
Saya membuat target penilaian yang nyata sesuai dengan kemampuan dan minat
belajar yang say dilakukan. |
|
|
||
2. |
Saya memantau kemajuan belajar yang saya capai serta memperkirakan tantangan
yang dihadapi. |
|
|
||
3. |
Saya menyusun langkah-langkah
dan strategi untuk mengelola perasaan dan sikap dalam pelaksanaan belajar. |
|
|
||
4. |
Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar. |
|
|
||
5. |
Saya mengkritik kemampuan diri sendiri dalam bekerja secara mandiri untuk
mencapai tujuan. |
|
|
||
6. |
Saya berupaya secara maksimal dalam mencapai tujuan
yang telah direncanakannya. |
|
|
||
7. |
Saya membuat tugas baru dan keyakinan/semangat baru dalam melaksanakannya. |
|
|
||
8. |
Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan
tujuan kelompok. |
|
|
||
9. |
Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain
secara baik. |
|
|
||
10. |
Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangan, dan dapat
saling membantu. |
|
|
||
11. |
Saya membagi peran dan menyesuaikan tindakan dalam kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. |
|
|
||
12. |
Saya peduli terhadap lingkungan sosial. |
|
|
||
13. |
Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan
reaksi tertentu. |
|
|
||
14. |
Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada
lingkungan sosial. |
|
|
||
Sangat Baik |
Baik |
Perlu Perbaikan |
|||
Jika
lebih dari 10
pernyataan terisi “Ya” |
Jika
lebih dari 8
pernyataan terisi “Ya” |
Jika
lebih dari 6
pernyataan terisi “Ya” |
|||
2.
Asesmen Pengetahuan
Teknik |
Bentuk |
Contoh
Instrumen |
Kriteria
Penilaian |
Tes Tulis |
Pilihan Ganda Dan Uraian |
1. Kemampuan tubuh untuk dapat beraktivitas
seharian tanpa mengalami kelelahan berarti, dan masih mempunya cadangan
tenaga disebut dengan .... A.
Kesehatan Jasmani. B. Kekuatan Jasmani. C. Kebugaran Jasmani. D. Kemampuan Jasmani. Kunci:
C 2.
Yang
termasuk bentuk latihan kekuatan otot lengan dan bahu adalah .... A. Push-up, lompat tali perorangan, berjalan dengan
tangan. B. Saling
mendorong bahu, Sit-up,lompat tali
berkelompok. C. Duduk sambil
mengangkat kedua kaki, berjalan dengan tangan, naik turun tangga. D. Berjalan
dengan tangan, Push-Up, saling
mendorong bahu. Kunci: D 3.
Manfaat
dari latihan duduk split adalah .... A. Melatih kekuatan otot lengan dan bahu. B. Melatih kelenturan tubuh. C. Melatih daya tahan otot kaki. D. Melatih keseimbangan tubuh. Kunci: B 4.
Jelaskan cara melakukan gerakan Push-up yang benar! Kunci:
|
Jawaban benar
mendapatkan skor 1 dan salah 0 Mendapatkan
skor; 4, jika seluruh urutan dituliskan
dengan benar dan isi benar. 3, jika urutan dituliskan salah
tetapi isi benar. 2, jika sebagian urutan dituliskan
dengan benar dan sebagian isi benar. 1, jika urutan dituliskan salah dan
sebagian besar isi salah. |
3.
Penilaian Keterampilan
a.
Tes Kinerja Aktivitas Berbagai
Bentuk Latihan Kekuatan Otot.
1)
Butir Tes
Lakukan aktivitas
“latihan Sit-up”, Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak
(penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).
2) Petunjuk
Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta
didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3)
Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh
lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Nama
:__________________________ Kelas: __________
No |
Indikator Esensial |
UraianGerak |
Ya (1) |
Tidak (0) |
1. |
Posisi
dan Sikap Awal |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
2. |
Pelaksanaan Gerak |
a.
Kedua kaki ditekuk dan
menahan beban pergerakan. |
|
|
b.
Badan diangkat kuat ke atas
hingga dada menyentuh paha, dan turun sampai punggung menyentuh lantai/matras,
namun tengkuk dan kepala ditahan menggantung tidak sampai menyentuh
lantai/matras. |
|
|
||
c.
Kedua tangan berada tetap di
belakang kepala. |
|
|
||
d.
Pandangan mata rileks sesuai
arah pergerakan kepala. |
|
|
||
3. |
Posisi
dan Sikap Akhir |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
Perolehan/Skor
maksimum X 100% = Skor Akhir |
4)
Pedoman Pensekoran
a)
Penskoran
o Skor 1 jika:
Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap awal, sikap
pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika: Peserta
didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap awal, sikap pelaksanaan,
dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Ø Kedua kaki di tekuk.
Ø Badan tidur terlentang.
Ø Tangan berada di belakang kepala.
Ø Pandangan mata rileks.
(2)
Gerak Pelaksanaan
Ø Kedua kaki ditekuk dan menahan beban pergerakan.
Ø Badan diangkat kuat ke atas hingga dada menyentuh paha, dan turun sampai
punggung menyentuh lantai/matras, namun tengkuk dan kepala ditahan menggantung
tidak sampai menyentuh lantai/matras.
Ø Kedua tangan berada tetap di belakang kepala.
Ø Pandangan mata rileks sesuai arah pergerakan kepala.
(3)
Sikap Akhir
Ø Kedua kaki di tekuk.
Ø Badan tidur terlentang.
Ø Tangan berada di belakang kepala.
Ø Pandangan mata rileks.
b)
Pengolahan skor
Skor maksimum: 12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta
didik: SP/S. Maksimum x 100
5)
Lembar pengamatan penilaian hasil berbagai
bentuk latihan kekuatan otot.
Penilaian hasil latihan Sit-up:
a) Tahap pelaksanaan pengukuran.
Penilaian hasil/produk berbagai bentuk latihan kekuatan otot dengan cara:
Ø Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan
pengamatan terhadap teman yang sedang melakukan latihan Sit-up.
Ø Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan.
Ø Pengamatan dilakukan secara bergantian dengan
pasanganya.
(a) Peserta didik mengambil
posisi tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk rapat dan kedua tangan
memegang di belakang kepala.
(b) Petugas akan mengambil posisi duduk di bagian punggung
kaki, dan kedua tangannya memegang betis peserta didik.
(c) Setelah petugas memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai melakukan keterampilan gerak
latihan Sit-up.
(d) Petugas mencatat hasil latihan
Sit-up yang dapat dilakukan oleh peserta didik selama 60 detik. (yang
dihitung adalah gerakan yang benar)
b)
Konversi Nilai Produk
Perolehan
Nilai |
Klasifikasi Nilai |
……
> 20 kali |
Sangat Baik |
16 – 20 kali |
Baik |
10 – 15 kali |
Cukup |
........
< 10 kali |
Kurang |
b.
Tes Kinerja Aktivitas Berbagai
Bentuk Latihan Daya Tahan Otot.
1)
Butir Tes
Lakukan aktivitas
“latihan lompat tali perorangan”, Unsur-unsur
yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).
2) Petunjuk
Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta
didik menunjukkan atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3)
Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh
lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).
Nama
:__________________________ Kelas: __________
No |
Indikator Esensial |
UraianGerak |
Ya (1) |
Tidak (0) |
1. |
Posisi
dan Sikap Awal |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
2. |
Pelaksanaan Gerak |
a.
Kaki menolak melompat ke atas
menyesuaikan putaran tali. |
|
|
b.
Badan rileks/tidak kaku. |
|
|
||
c.
Kedua tangan dengan siku
menekuk, berada di samping badan. |
|
|
||
d.
Pandangan mata terfokus pada
pergerakan tali |
|
|
||
3. |
Posisi
dan Sikap Akhir |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
Perolehan/Skor
maksimum X 100% = Skor Akhir |
4)
Pedoman Pensekoran
a)
Penskoran
o Skor 1 jika:
Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap awal, sikap
pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika:
Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap awal, sikap
pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Ø Kedua kaki berdiri rileks.
Ø Badan tegak.
Ø Tangan lurus berada di samping badan.
Ø Pandangan mata rileks.
(2)
Gerak Pelaksanaan
Ø Kaki menolak melompat ke atas menyesuaikan putaran tali.
Ø Badan rileks/tidak kaku.
Ø Kedua tangan dengan siku menekuk, berada di samping badan.
Ø Pandangan mata terfokus pada pergerakan tali
(3)
Sikap Akhir
Ø Kedua kaki berdiri rileks
Ø Badan tegak
Ø Tangan lurus berada di samping badan
Ø Pandangan mata rileks.
b)
Pengolahan skor
Skor maksimum: 12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta
didik: SP/S. Maksimum x 100
5)
Lembar pengamatan penilaian hasil berbagai
bentuk latihan daya tahan otot.
Penilaian hasil latihan lompat tali perorangan:
a) Tahap pelaksanaan pengukuran.
Penilaian hasil/produk berbagai bentuk latihan daya tahan otot dengan cara:
Ø Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan
pengamatan terhadap teman yang sedang melakukan latihan lompat tali perorangan.
Ø Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan.
Ø Pengamatan dilakukan secara bergantian dengan
pasanganya.
(a) Peserta didik mengambil posisi berdiri
rileks sambil memegang ke dua ujung tali/skipping.
(b) Setelah petugas memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai melakukan keterampilan gerak
latihan lompat tali perorangan.
(c) Petugas mencatat hasil latihan lompat tali perorangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik selama 5 menit.
b)
Konversi Nilai Produk
Perolehan
Nilai |
Klasifikasi Nilai |
……
> 100 kali |
Sangat Baik |
71 – 100 kali |
Baik |
40 – 70
kali |
Cukup |
........
< 40 kali |
Kurang |
c.
Tes Kinerja Aktivitas Pembelajaran
Berbagai Bentuk Latihan Kelenturan Otot.
Butir Tes
1)
Lakukan aktivitas “latihan
duduk selonjor mencium lutut”. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerak (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerak (penilaian produk).
2)
Petunjuk
Penilaian
Berikan
(angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau
menampilkan gerak yang diharapkan.
3)
Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak
untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian).
Nama
:__________________________ Kelas: __________
No |
Indikator Esensial |
UraianGerak |
Ya (1) |
Tidak (0) |
1. |
Posisi
dan Sikap Awal |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
2. |
Pelaksanaan Gerak |
a. Kedua kaki tetap lurus ke depan dan tetap dirapatkan. |
|
|
b. Bungkukkan badan untuk menyentuh lutut menggunakan hidung atau mulut,
tahan beberapa hitungan. |
|
|
||
c. Kedua lengan diluruskan ke depan. |
|
|
||
d. Pandangan ke bawah (kaki) |
|
|
||
3. |
Posisi
dan Sikap Akhir |
a. Kaki |
|
|
b. Badan |
|
|
||
c. Lengan dan tangan |
|
|
||
d. Pandangan mata |
|
|
||
Perolehan/Skor
maksimum X 100% = Skor Akhir |
4) Pedoman Pensekoran
a)
Penskoran
o Skor 1 jika:
Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerak sikap awal, sikap
pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
o Skor 0 jika:
Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerak sikap awal, sikap
pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(1) Sikap Awal
Ø Kedua kaki lurus ke depan dan dirapatkan.
Ø Duduk dengan posisi badan tegak.
Ø Kedua lengan disamping badan.
Ø Pandangan mata ke depan
(2)
Gerak Pelaksanaan
Ø Kedua kaki tetap lurus ke depan dan tetap dirapatkan.
Ø Bungkukkan badan untuk menyentuh lutut menggunakan hidung atau mulut,
tahan beberapa hitungan.
Ø Kedua lengan diluruskan ke depan.
Ø Pandangan ke bawah (kaki)
(3)
Sikap Akhir
Ø Kedua kaki lurus ke depan dan dirapatkan.
Ø Duduk dengan posisi badan tegak.
Ø Kedua lengan disamping badan.
Ø Pandangan mata ke depan.
b)
Pengolahan skor
Skor maksimum: 12
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta
didik: SP/S. Maksimum x 100
5)
Lembar pengamatan penilaian hasil berbagai
bentuk latihan kelenturan otot.
Penilaian hasil latihan
duduk selonjor mencium lutut:
a)
Tahap pelaksanaan pengukuran.
Penilaian hasil/produk berbagai bentuk latihan kelenturan otot dengan cara:
Ø Peserta didik dengan cara berpasangan melakukan
pengamatan terhadap teman yang sedang melakukan latihan duduk selonjor mencium
lutut.
Ø Peserta didik mencatat dalam lembar pengamatan.
Ø Pengamatan dilakukan secara bergantian dengan
pasanganya.
(a) Peserta didik mengambil posisi duduk
dengan kedua kaki selonjor (rapat dan lurus)
(b) Setelah petugas memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai melakukan keterampilan gerak
latihan duduk selonjor mencium lutut.
(c) Petugas mencatat waktu hasil latihan duduk selonjor mencium
lutut yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c)
Konversi Nilai Produk
Perolehan
Nilai |
Klasifikasi Nilai |
……
> 20 detik |
Sangat Baik |
11 – 20 detik |
Baik |
5 – 10 kali |
Cukup |
........
< 5 kali |
Kurang |
Pengayaan dan Remidial |
1.
Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan
dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah
diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang
dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan
tingkat kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat
peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas
keterampilan yang diberikan.
2.
Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam
pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara menetapkan
atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
Refleksi Peserta Didik dan Guru |
1.
Refleksi Peserta Didik
Pada setiap akhir topik dan di akhir pembelajaran peserta
didik ditanya tentang:
a.
Apa yang sudah dipelajari.
b.
Dari apa yang sudah dipelajari, apa yang sudah dikuasai.
c. Kesulitan-kesulitan
apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
d. Kesalahan-kesalahan
apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
e. Bagaimana cara
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam melakukan
aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi
tubuh ideal.
Contoh Format Refleksi:
Setelah peserta didik melakukan
aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot, peserta didik diminta untuk merasakan
bagian tubuh mana saja yang digunakan untuk melakukan gerak tersebut, atau otot
apa saja yang terasa berkontraksi. Peserta didik diminta untuk memberikan tanda
(√) pada kolom yang disediakan oleh guru. Peserta didik diminta
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau
buku tugas kepada guru.
No |
Aktivitas Pembelajaran |
Pengamatan Pembelajaran |
|
Tercapai |
Belum Tercapai |
||
1. |
Aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot secara
individu, berpasangan, atau berkelompok.*) |
|
|
2. |
Menunjukkan nilai-nilai karakter Profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong Royong dalam proses pembelajaran
berbagai bentuk latihan kekuatan
otot. *) |
|
|
*) Materi disesuaikan dengan pokok bahasan.
Catatan: ·
Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas
kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot yang ditentukan oleh guru, maka dapat diberikan
remidial. ·
Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi
batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kekuatan otot yang ditentukan oleh guru, maka dilanjutkan dengan pembelajaran
pada materi yang lebih komplekss, bervariasi dan kombinasi dalam bentuk
pengayaan.
2.
Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil
refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remidial atau
pengayaan. Remidial dan pengayaannya di dalam
pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi
guru antara lain:
a. Apakah kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan
apa saja yang dialami/temukan dalam
proses aktivitas pembelajaran
berbagai bentuk
latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal?
c. Apa yang harus diperbaiki
dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk
menjaga komposisi tubuh ideal?
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk
menjaga komposisi tubuh ideal?
Lembar Kerja Peserta Didik |
Tanggal :
.................................................................
Lingkup/materi pembelajaran :
.................................................................
Nama Peserta didik :
.................................................................
Fase/Kelas : B / IV
a.
Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk
mengikuti aktivitas pembelajaran.
b.
Ikuti gerak pemanasan dengan baik, sesuai dengan
instruksi yang diberikan guru untuk menghindari cidera.
c.
Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d.
Selama kegiatan pembelajaran, perhatikan selalu
keselamatan diri dan keselamatan bersama.
e.
Selama kegiatan pembelajaran didampingi oleh guru.
2.
Panduan Aktivitas Pembelajaran
a.
Carilah satu orang teman untuk menjadi pasanganmu dalam
aktivitas pembelajaran.
Lakukan
aktivitas pembelajaran berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani
untuk menjaga komposisi tubuh ideal, dalam satu pasangan sesuai dengan perintah guru.
b. Lakukanlah
berbagai bentuk latihan
kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal, dalam aktivitas latihan
kekuatan otot, latihan daya tahan otot, dan latihan kelenturan otot.
Isilah
lembar kerja resiprokal berikut ini !
Lembar Kerja (Work Sheet)
Nama Pelaku I : ……………………..
Nama Pelaku II : ……………………..
Materi : Berbagai
bentuk latihan kebugaran jasmani untuk menjaga komposisi tubuh ideal.
Pelaku : Lakukanlah latihan
kekuatan otot, latihan daya tahan otot, dan latihan kelenturan otot.
Aktivitas dilakukan dengan
waktu sesuai kemampuan maksimal dari peserta didik.
Pengamat : Gunakan
kriteria, berikan tanggapan kepada temanmu, dan catat aktivitas latihan kekuatan otot, latihan daya tahan
otot, dan latihan kelenturan otot,
yang telah dilakukan temanmu.
Setelah
selesai
melakukan satu aktivitas pembelajaran, maka
bergantilah
peran.
Catat berapa
kali atau berapa lama waktu gerakan dari berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani untuk
menjaga komposisi tubuh ideal, pada aktivitas
latihan kekuatan otot, latihan daya
tahan otot, dan latihan kelenturan otot,
yang
telah dilakukan temanmu!
Aspek Yang Harus Diamati |
Pelaku 1 |
Pelaku 2 |
1.
Latihan Sit-Up. (Berapa kali
dalam 60 detik) |
|
|
2.
Latihan lompat
tali perorangan. (Berapa kali
dalam 5 menit) |
|
|
3.
Duduk selonjor
mencium lutut. (Berapa waktu
maksimal) |
|
|
3.
Bahan Bacaan Peserta Didik
Berbagai bentuk latihan yang berkaitan dengan
latihan kekuatan otot, daya tahan otot, dan kelenturan otot dalam aktivitas
kebugaran jasmani. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
4.
Bahan Bacaan Guru
a.
Pengertian kebugaran jasmani.
b.
Bentuk-bentuk komponen kebugaran jasmani.
c.
Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot, daya tahan otot dan
kelenturan.
d.
Manfaat dari melakukan berbagai bentuk latihan kebugaran jasmani bagi tubuh.
e.
Bentuk-bentuk latihan kebugaran
jasmani dalam permainan
sederhana.
Glosarium |
·
Pemanfaatan gerak adalah hasil yang
diperoleh dari aktivitas fisik dan aktivitas kebugaran secara menyeluruh (total
fitness) yang memungkinkan
seseorang mampu untuk menjalankan kehidupan yang produktif dan
dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik yang
wajar. ·
Kebugaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang berarti. ·
Komponen-komponen kebugaran jasmani antara lain : (1) Strength (kekuatan),
(2) Power (daya), (3) Speed (kecepatan), (4) Flexibility (kelentukan),
(5) Agility (kelincahan), (6) Endurance (daya tahan) dan (7)
Stamina (daya tahan kecepatan). ·
Kelenturan (Fleksibiliy)
adalah luas gerak persendian atau kemampuan seseorang untuk menggerakkan
anggota badan pada luas gerak tertentu pada suatu persendian. ·
Kekuatan adalah ketegangan yang
terjadi atau kemampuan otot untuk suatu ketahanan akibat suatu beban. Beban
tersebut dapat dari bobot badan sendiri atau dari luar (external
resistance). ·
Daya tahan otot adalah kemampuan
otot-otot untuk melakukan tugas gerak yang membebani otot dalam waktu yang
cukup lama. ·
Recovery adalah waktu istirahat. ·
Sit-Up adalah adalah latihan penguatan perut yang dilakukan dengan
cara telentang, lutut ditekuk, lalu mengangkat tubuh ke arah atas, dan dilakukan secara berulang-ulang. ·
Push-Up adalah suatu jenis latihan kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi
kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan.
Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan
dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa
menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang. ·
Sikap kayang adalah sebuah gerakan
senam lantai dengan posisi kedua tangan dan kaki bertumpu pada matras dengan
posisi terbalik kemudian meregang dan panggul serta perut diangkat ke atas. ·
Split adalah membuka kedua kaki selebar mungkin hingga membentuk sebuah garis
lurus. ·
Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar
(atau bahkan misi) yang ingin diwujudkan melalui sistem pendidikan. Profil lulusan, dalam konteks ini
adalah Profil Pelajar Pancasila, merupakan jawaban dari pertanyaan penting: “Karakter serta kemampuan esensial apa yang perlu
dipelajari dan dikembangkan terus-menerus oleh setiap individu warga negara
Indonesia, sejak pendidikan anak usia dini hingga mereka menamatkan sekolah dasar?” ·
Keterampilan gerak
adalah gerakan-gerakan
dasar dalam olahraga yang dilakukan dengan satu teknik, kemudian gerakan yang
dilakukan secara efektif dan efisien untuk dapat menghasilkan hasil yang
maksimal. Untuk menjadi seorang olahragawan diperlukan keterampilan gerak yang baik agar dapat mencapai
prestasi. |
Referensi |
Muhajir. 2010. Buku Peserta didik Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SD/M.Ts Kelas IV. Bogor : Penerbit
Yudhistira. Muhajir. 2019. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SD/MI Kelas IV. Bandung : Sahara Multi Trading. Tim
Penyusunan Bahan Ajar. 2010. Buku Bahan
Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bogor: PPPPTKPenjas& BK. Muhajir. 2020. Belajar
dan Berlatih Aktivitas Kebugaran Jasmani. Bandung: Sahara Multi Trading. Tim Direktorat SD. 2017. Panduan Penilaian
untuk Sekolah Dasar (SD). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/25/08400048/cara-melakukan-gerakan-kayang. https://www.kompas.com/sports/read/2021/03/27/10300078/perbedaan-sit-up-dan-back-up. https://id.wikipedia.org/wiki/Push-up https://perpustakaan.id/sikap-kayang/ http://trijanuari33.blogspot.com/2017/10/cara-melakukan-gerakan-cium-lutut.html |
Memeriksa dan Menyetujui, Kepala Madrasah
Ibtidaiyah |
Sumobito, 17 Juli 2023 Guru Mata Pelajaran |
Mudharur Rosidin, S.Pd. |
Muhammad Aang
Chunaifi, S.Pd |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar